News Citra Aceh

Menata Hidup dari Akar: Kampung KB Dorong Lingkungan Sehat, Akses Air Bersih, dan Sanitasi Layak di Aceh Utara

 


Aceh Utara,News Citra Aceh – Di balik upaya mewujudkan keluarga berkualitas, ada fondasi penting yang sering luput dari perhatian: lingkungan yang sehat, air bersih yang mudah diakses, dan sanitasi dasar yang layak. Ketiganya menjadi bagian krusial dalam pembangunan Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB), terutama di desa-desa pelosok Kabupaten Aceh Utara.


Melalui program Kampung KB, Dinas Pemberdayaan Masyarakat, pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana (DPMPPKB) Kabupaten Aceh Utara terus menggencarkan penataan lingkungan, peningkatan akses air bersih, dan penyediaan sanitasi dasar sebagai bagian integral dalam membangun masyarakat yang sehat, mandiri, dan bermartabat.


Lingkungan yang Tertata, Hidup yang Lebih Sehat


Kampung KB bukan hanya tentang pendidikan keluarga dan pelayanan kesehatan. Ia juga menjadi gerakan nyata dalam memperbaiki wajah desa dari sisi lingkungan. Banyak gampong yang kini mulai sadar akan pentingnya penataan permukiman, kebersihan halaman, pengelolaan sampah, hingga penghijauan.


“Lingkungan yang bersih dan tertata menciptakan ruang hidup yang sehat, aman, dan nyaman bagi seluruh anggota keluarga,” ujar Fuad Mukhtar, S.Sos., M.SM, Kepala Dinas PMPPKB Kabupaten Aceh Utara.


Menurutnya, penataan lingkungan adalah bagian tidak terpisahkan dari pembangunan keluarga berkualitas.


“Bagaimana mungkin keluarga bisa tumbuh sehat jika air kotor, drainase mampet, dan sampah berserakan? Maka Kampung KB juga hadir sebagai motor perubahan lingkungan,” tegas Fuad.


Air Bersih: Kebutuhan Dasar yang Harus Dijamin


Masih banyak desa di Aceh Utara yang bertahun-tahun hidup tanpa akses air bersih yang memadai. Sumber air sumur gali yang tercemar limbah rumah tangga atau saluran yang rusak menjadi tantangan nyata.


Kampung KB hadir untuk mengidentifikasi persoalan tersebut dan menyusun langkah-langkah konkret, mulai dari pembangunan sumur bor, sistem filtrasi, hingga kerja sama lintas sektor dengan Dinas PU dan mitra pembangunan.


“Kami mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga sumber air bersih, sekaligus bekerja sama dengan instansi teknis agar infrastruktur air ini bisa menjangkau seluruh rumah tangga,” jelas Fuad.


Di beberapa Kampung KB, warga kini mulai merasakan dampak nyata: air bersih yang mengalir ke rumah-rumah, anak-anak yang tidak lagi mengalami diare karena air tercemar, dan ibu-ibu yang tidak perlu menempuh jarak jauh hanya untuk mengambil air.


Sanitasi Layak: Hak Dasar yang Terlupakan


Salah satu tantangan terbesar di desa adalah masih tingginya praktik buang air besar sembarangan (BABS) dan minimnya fasilitas jamban sehat. Kampung KB berperan sebagai pintu masuk untuk mengubah perilaku ini, dengan pendekatan edukatif dan pemberdayaan.


Melalui kampanye STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat), kader dan tokoh lokal diberikan pelatihan untuk mengedukasi warga mengenai pentingnya sanitasi, serta membantu membangun fasilitas dasar secara swadaya maupun melalui bantuan pemerintah.


Fuad Mukhtar menyebutkan bahwa sanitasi layak adalah indikator penting dalam menciptakan keluarga sehat.


“Sanitasi yang buruk tidak hanya merusak lingkungan, tapi juga merusak masa depan anak-anak kita. Dengan Kampung KB, kami ingin semua keluarga memiliki akses jamban sehat dan hidup dalam lingkungan yang bermartabat,” katanya.


Kolaborasi Lintas Sektor, Solusi Berkelanjutan


Pelaksanaan Kampung KB tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan kolaborasi lintas sektor—dari dinas kesehatan, dinas pekerjaan umum, hingga tokoh masyarakat dan organisasi lokal—untuk mewujudkan desa yang bersih, sehat, dan tertata.


Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, 852 Kampung KB kini aktif menjalankan agenda perubahan lingkungan secara terukur dan berkelanjutan, dengan menjadikan keluarga sebagai pusat dari semua program.


Kampung KB bukan hanya membangun dari sisi pelayanan sosial, tetapi juga menciptakan ruang hidup yang lebih layak bagi seluruh warga.


Harapan yang Tumbuh dari Desa


Hari ini, ketika kita melihat anak-anak bermain di halaman rumah yang bersih, ibu-ibu menimba air dari sumur yang terlindungi, dan warga berkumpul merancang kebun gizi keluarga, kita menyaksikan hasil dari kerja kolektif Kampung KB.


“Perubahan itu memang tidak instan. Tapi kami percaya, ketika lingkungan tertata, air bersih tersedia, dan sanitasi layak dinikmati semua orang, maka keluarga akan tumbuh dengan sehat dan penuh harapan,” tutup Fuad Mukhtar.(Adv)

Lebih baru Lebih lama