![]() |
( Kadis PMPPKB Fuad Mukhtar, S.Sos., M.SM). |
Aceh Utara,News Citra Aceh – Di balik hamparan sawah yang luas dan jalanan desa yang berdebu, denyut perubahan pelan-pelan terasa di berbagai gampong (desa) di Kabupaten Aceh Utara. Bukan karena pembangunan fisik semata, tetapi karena hadirnya sebuah pendekatan pembangunan yang menyentuh langsung jantung kehidupan masyarakat: Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB).
Program nasional ini bukan sekadar label administratif. Di Aceh Utara, Kampung KB telah tumbuh menjadi pusat pelayanan terpadu, khususnya dalam meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan, keluarga berencana (KB), serta kesehatan reproduksi bagi seluruh masyarakat, terutama kaum perempuan dan remaja.
Akses Kesehatan Lebih Dekat, Pelayanan Lebih Manusiawi
Di desa-desa yang sebelumnya minim fasilitas kesehatan, kini masyarakat mulai merasakan perubahan. Melalui pendekatan Kampung KB, akses ke pelayanan kesehatan dasar menjadi lebih mudah dijangkau. Posyandu semakin aktif, penyuluhan rutin digelar, dan petugas kesehatan hadir lebih dekat dengan warga.
“Kampung KB bukan hanya soal pengendalian penduduk, tetapi juga memastikan bahwa setiap keluarga punya hak yang sama untuk mendapat layanan kesehatan yang layak,” ujar Fuad Mukhtar, S.Sos., M.SM, Kepala Dinas PMPPKB Kabupaten Aceh Utara.
Menurut Fuad, indikator utama dari keberhasilan Kampung KB adalah meningkatnya cakupan layanan kesehatan ibu dan anak, tersedianya penyuluhan tentang kesehatan reproduksi remaja, hingga ketersediaan alat kontrasepsi yang aman dan terjangkau di tingkat desa.
“Hari ini kita ingin memastikan tidak ada lagi ibu hamil yang kesulitan mengakses fasilitas kesehatan. Tidak ada lagi remaja yang tidak tahu tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Semua berawal dari keluarga,” tegasnya.
Keluarga Berencana: Pilihan, Bukan Paksaan
Salah satu fokus utama Kampung KB adalah penyuluhan dan pelayanan Keluarga Berencana (KB) yang berbasis hak. Artinya, program KB dijalankan tanpa tekanan, tetapi melalui edukasi dan pendekatan persuasif berbasis kebutuhan keluarga.
Di banyak Kampung KB, kader dan bidan desa bekerja sama melakukan penyuluhan door-to-door, memberikan informasi tentang berbagai metode kontrasepsi, manfaat KB bagi kesejahteraan keluarga, hingga membantu warga menentukan pilihan yang sesuai dengan kondisi masing-masing.
Fuad menegaskan bahwa pendekatan ini berhasil meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam program KB.
“Kami tidak lagi bicara KB sebagai alat kontrol, melainkan sebagai bentuk perencanaan hidup yang bijak. Ketika keluarga mampu merencanakan jumlah anak, maka mereka juga bisa merencanakan masa depan dengan lebih baik.”
Kesehatan Reproduksi Remaja Jadi Fokus
Kampung KB di Aceh Utara juga memberi ruang khusus bagi kesehatan reproduksi remaja, sebuah isu krusial yang seringkali dianggap tabu di tengah masyarakat. Melalui program PIK-R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja), banyak remaja kini bisa berbicara dan mendapatkan informasi yang benar tentang kesehatan diri mereka. Pendekatan ini membantu menurunkan angka pernikahan usia dini, kekerasan seksual, dan kehamilan tak diinginkan di usia muda.
“Remaja adalah investasi masa depan. Mereka harus dibekali pengetahuan dan kepercayaan diri agar bisa menjaga diri dan mengambil keputusan yang benar. Di sinilah Kampung KB memainkan peran strategis,” lanjut Fuad.
Dampak Nyata di Tengah Masyarakat
Dengan hadirnya 852 Kampung KB di Aceh Utara, perubahan mulai terasa bukan hanya dalam angka statistik, tetapi dalam wajah-wajah ibu yang kini lebih tenang menghadapi kehamilan, dalam semangat para kader yang tanpa pamrih mengedukasi warga, dan dalam percaya diri para remaja yang kini tahu hak dan tanggung jawab atas tubuh mereka.
Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, termasuk keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, telah menjadi fondasi penting dalam mewujudkan keluarga yang sehat, mandiri, dan bahagia sebuah cita-cita besar yang dibangun dari desa-desa kecil di ujung utara Pulau Sumatera.
Kampung KB bukan hanya tentang program. Ini tentang membangun harapan, satu keluarga dalam satu langkah kecil yang berarti.(Adv).