Dosen Universitas Samudra Melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat untuk Peningkatan Manajemen Wisata Berbasis Eco-Smart Tourism Sebagai Upaya Pembangunan Berkelanjutan di Pantai Kuala Ma’Leuge, Kabupaten Aceh Timur.
Aceh Timur, 28 Agustus 2024 – Sebagai bagian dari upaya pembangunan berkelanjutan, tim dosen dari Universitas Samudra melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat dengan fokus pada peningkatan manajemen wisata berbasis eco-smart tourism di Pantai Ma’Leuge atau yang biasa dikenal sebagai Pantai Kuala Leuge, Kabupaten Aceh Timur. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan wisata lokal yang ramah lingkungan sekaligus mendukung pelestarian alam.
Dalam kegiatan yang berlangsung selama satu bulan ini, para dosen dari berbagai jurusan berkolaborasi dengan masyarakat setempat untuk memberikan edukasi mengenai konsep eco-smart tourism. Program ini mencakup beberapa aspek penting, seperti pengelolaan sampah, pelestarian tanaman, penghematan energi, serta pemasaran digital untuk memperluas jangkauan wisata Pantai Kuala Ma’Leuge.
Salah satu inisiatif inovatif yang dilakukan dalam program ini adalah pembuatan video profil Pantai Ma’Leuge yang mempromosikan keindahan dan keunikan alamnya. Video ini akan digunakan untuk memperkenalkan destinasi wisata tersebut kepada wisatawan dalam dan luar negeri melalui berbagai website resmi Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Aceh Timur dan platform media sosial. Selain itu, tim pengabdian juga mengembangkan papan informasi berbasis QR code yang ditempatkan di beberapa titik strategis di sekitar pantai. Dengan memindai QR code tersebut, wisatawan dapat mengakses informasi penting mengenai sejarah, flora dan fauna, serta tips wisata ramah lingkungan di Pantai Ma’Leuge.
Ketua tim pengabdian, Ir. Firdasari, S.T., M.T., IPM, didampingi anggota tim pengabdian yaitu ibu Ellida Novita Lydia, S.T., M.Eng dan Ibu Ir. Nova Purnama Lisa, S.T., M.Sc menjelaskan bahwa program ini merupakan langkah awal untuk menjadikan Pantai Ma’Leuge sebagai destinasi wisata yang tidak hanya menarik tetapi juga berkelanjutan. "Pembuatan video profil dan penggunaan teknologi QR code adalah bagian dari upaya kami untuk menghadirkan pengalaman wisata yang modern dan informatif, tanpa meninggalkan prinsip-prinsip kelestarian lingkungan," ujar ketua Tim pengabdian.
Selain pelatihan dan inovasi digital tersebut, tim juga bekerja sama dengan pemerintah daerah yaitu Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Aceh Timur dan komunitas lokal untuk merumuskan strategi jangka panjang dalam pengembangan wisata berbasis eco-smart tourism.
Masyarakat setempat menyambut positif program ini. Pak Azwar atau yang sering disapa Pak Wai, salah satu warga, mengatakan bahwa program ini memberikan wawasan baru mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan potensi ekonomi lokal dengan digitalisasi yang dilakukan. "Kami berharap Pantai Ma’Leuge bisa menjadi contoh wisata berbasis lingkungan yang sukses di Aceh," ujarnya.
Program pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi wisata lainnya yang ada di daerah lain di Aceh untuk mempromosikan dan untuk mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan dan berbasis digitalisasi dan teknologi modern, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) yang dicanangkan oleh pemerintah.
Pantai Ma’Leuge, yang terletak di Kabupaten Aceh Timur, merupakan salah satu destinasi wisata alam yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Dengan penerapan konsep eco-smart tourism, diharapkan pantai ini dapat menarik lebih banyak wisatawan tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan.