Aceh Utara,News Citra Aceh – Di tengah geliat pembangunan yang terus berkembang di desa-desa Kabupaten Aceh Utara, ada satu elemen penting yang menjadi tulang punggung keberhasilan berbagai program: data yang lengkap dan valid. Dalam konteks itulah, Program Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) hadir tidak hanya sebagai wadah pelayanan terpadu, tetapi juga sebagai gerakan kolektif untuk memperkuat cakupan administrasi kependudukan.
Saat ini, Kampung KB menjadi pusat integrasi data keluarga yang akurat, termutakhir, dan dapat diakses oleh lintas sektor untuk mendukung berbagai intervensi kebijakan sosial, ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.
Menurut Kepala Dinas PMPPKB Kabupaten Aceh Utara, Fuad Mukhtar, S.Sos., M.SM, pemenuhan administrasi kependudukan adalah pondasi utama dari pelayanan publik yang efektif dan merata.
“Kami tidak bisa merancang program keluarga, kesehatan, pendidikan, bahkan bantuan sosial, tanpa didukung oleh data kependudukan yang akurat. Di sinilah Kampung KB memainkan peran strategis: memastikan setiap keluarga terdata dan tercatat secara sah,” jelas Fuad.
Kampung KB: Memulai dari Pencatatan yang Benar
Kampung KB mendorong setiap warga, mulai dari anak-anak hingga lansia, untuk memiliki dokumen kependudukan yang lengkap—mulai dari akta kelahiran, Kartu Keluarga (KK), KTP, hingga Kartu Identitas Anak (KIA). Hal ini tidak hanya penting untuk keabsahan status hukum, tetapi juga sebagai syarat untuk mengakses berbagai layanan sosial.
Di banyak desa, Kampung KB berkolaborasi dengan Dinas Dukcapil dan aparatur gampong untuk menggelar layanan jemput bola dan posko pelayanan administrasi kependudukan, agar warga yang selama ini terpinggirkan atau belum memiliki dokumen bisa segera diakomodir.
“Pendekatan ini sangat membantu terutama bagi kelompok rentan, seperti lansia, perempuan kepala keluarga, dan anak-anak yatim. Mereka kini bisa mengakses layanan kesehatan, pendidikan, dan bantuan pemerintah dengan mudah karena sudah tercatat resmi,” ujar Fuad.
Basis Data Keluarga: Jantung Perencanaan Program
Salah satu kekuatan Kampung KB terletak pada Basis Data Keluarga (BDK) yang diintegrasikan melalui aplikasi nasional seperti New SIGA (Sistem Informasi Keluarga) dan SIRUKA. Data ini mencakup informasi komprehensif tentang status sosial, ekonomi, kesehatan, hingga kondisi rumah tangga setiap keluarga.
Dari data inilah, pemerintah desa dan kabupaten dapat merancang intervensi yang lebih tepat sasaran—baik dalam program bantuan pangan, pemberdayaan ekonomi, penanggulangan stunting, hingga pencegahan pernikahan usia anak.
“Kami tidak bekerja dengan asumsi, kami bekerja berdasarkan data. Ketika data keluarga lengkap, semua perencanaan menjadi lebih presisi. Tidak ada lagi istilah warga yang terlewatkan dalam program,” tegas Fuad.
Mendorong Kesadaran Warga Akan Pentingnya Dokumen Kependudukan
Kampung KB juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat agar semakin sadar akan pentingnya dokumen kependudukan. Tidak sedikit warga desa yang sebelumnya belum memiliki akta kelahiran, bahkan belum memiliki KTP karena minimnya pemahaman atau keterbatasan akses.
Melalui pendekatan persuasif dari kader, tokoh agama, dan aparatur gampong, perlahan kesadaran itu tumbuh. Warga kini lebih proaktif dalam mengurus dokumen, karena memahami dampaknya terhadap hak-hak dasar mereka.
Masa Depan Dimulai dari Data
Fuad Mukhtar menyatakan bahwa ke depan, pembangunan tidak bisa lagi berjalan tanpa basis data yang kuat. Oleh karena itu, pihaknya terus mendorong seluruh 852 Kampung KB yang ada di Aceh Utara untuk menjadikan penguatan administrasi kependudukan sebagai prioritas utama.
“Data bukan sekadar angka. Ia adalah wajah dari masyarakat kita. Ketika seluruh warga terdata dengan baik, maka keadilan dalam pelayanan publik bisa terwujud. Dan dari situlah kita bisa membangun masa depan yang lebih baik, dimulai dari keluarga.”
Kampung KB, Dari Keluarga Menuju Sistem yang Lebih Rapi, sebut Fuad.(Adv).
Dengan semangat gotong royong dan sinergi antar sektor, Kampung KB telah menjadi fondasi transformasi sosial di tingkat desa. Tersedianya data yang akurat dan cakupan administrasi kependudukan yang menyeluruh bukan hanya penunjang, tetapi juga indikator utama dari desa yang sehat, inklusif, dan siap menyongsong kemajuan.