![]() |
| ( Ratusan Warga Desa Blanggurah mengunsi ke langgar/Mns Gampong Blanggurah) |
Kutamakmur, Aceh Utara – Hujan deras yang berkepanjangan menyebabkan puluhan desa di Kecamatan Kutamakmur, Kabupaten Aceh Utara, terendam banjir. Akibatnya, sebagian besar warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, termasuk rumah famili, kerabat, dan meunasah (surau) atau langgar.
Salah satu desa yang terdampak parah adalah Desa Blang Gurah. Ratusan rumah di desa ini terendam banjir dengan ketinggian air mencapai atap rumah. Warga Desa Blang Gurah terpaksa mengungsi ke meunasah setempat untuk menyelamatkan diri dari bencana banjir yang semakin meluas.
Geuchik Gampong (Kepala Desa) Blang Gurah, Ismuhu, mengimbau seluruh warganya untuk segera mengungsi demi keselamatan. "Kami mengimbau warga untuk tetap tenang dan segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. Keselamatan jiwa lebih utama," ujarnya.
Banjir ini disebabkan oleh meluapnya air Sungai Krueng Inoeng akibat curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir. Luapan sungai ini merendam pemukiman warga dan memutuskan akses jalan utama di beberapa desa.
Ismuhu juga mengharapkan adanya bantuan dan perhatian dari pihak pemerintah daerah maupun pusat dalam mengatasi dampak banjir ini. "Kami sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah untuk meringankan beban warga yang saat ini tidak bisa beraktivitas seperti biasa dan harus mengungsi," tambahnya.
Seorang wartawan yang kebetulan melintas dan terjebak banjir di Desa Blang Gurah pada hari Rabu, 26 November 2025, melaporkan bahwa kondisi di lokasi sangat memprihatinkan. Warga terlihat panik dan berusaha menyelamatkan barang-barang berharga yang masih bisa diselamatkan.
Banjir ini tidak hanya merendam rumah warga, tetapi juga merusak fasilitas umum seperti jalan, jembatan, dan jaringan listrik. Akibatnya, aktivitas ekonomi dan sosial di wilayah Kutamakmur lumpuh total.
Warga yang mengungsi sangat membutuhkan bantuan berupa makanan, air bersih, pakaian, dan obat-obatan. Beberapa relawan dan organisasi kemanusiaan telah mulai menyalurkan bantuan, namun jumlahnya masih terbatas.
Pemerintah daerah setempat telah mendirikan posko pengungsian dan dapur umum untuk membantu para pengungsi. Namun, upaya penanggulangan banjir ini masih terkendala oleh akses yang sulit dan cuaca yang belum membaik.
Harapan Warga
Warga Desa Blang Gurah dan desa-desa lain yang terdampak banjir berharap agar pemerintah segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi banjir ini dan mencegahnya terulang kembali di masa depan. Mereka juga berharap agar pemerintah memberikan bantuan yang memadai untuk memulihkan kondisi ekonomi dan sosial mereka pasca banjir.
"Kami berharap pemerintah segera memperbaiki sungai yang dangkal dan membangun tanggul agar banjir tidak terjadi lagi," ujar seorang warga yang mengungsi.
Banjir di Kutamakmur ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana alam.
Camat Kutamakmur Hanifza Putra bersama Ketua DPRK Aceh Utara, Arafat Ali, S.E., M.M. "kami terus berupaya mengupayakan pasokan bahan makanan dari Pemerintah Aceh Utara. Namun, beberapa kendala menghambat proses ini, termasuk gudang Dinsos yang terendam banjir dan jalan nasional yang tidak dapat dilalui kendaraan, menyebabkan terhambatnya penyaluran bantuan untuk pengungsi".
Untuk itu, kami mohon kesabaran Bapak/Ibu. Sebagai solusi sementara, kami sarankan agar menggunakan dana desa melalui dana tanggap darurat bencana untuk memenuhi kebutuhan pengungsi. Jelasnya.(Jf).
