News Citra Aceh

Mahasiswa KPM UIN Sultanah Nahrasiyah Ikut Lestarikan Kembali penggunaan Jeungki bersama masyarakat di Gampong Cot Rheue

 

( Mahasiswa KPM UIN -  K 28 ikut lestarikan  jeungki dalam membuat tepung bersama masyarakat di gampong Cot Rheu )


Aceh Utara, News Citra Aceh - jeungki merupakan alat penumbuk Tradisional secara kompak di Aceh,  ada dipijakan jingki, ada yang mendorong di lusung di Aceh,  ada yang memasukkan barang tumbukan dan ada yang memberi ganjalan pada tubuh jeungki agar tidak jatuh saat tampian   kegunakan untuk menumbuk padi, kopi,sagu, tepung dan bermacam kegunaan lainnya hingga jadi makanan yang produksi secara kompak,  Sabtu, 15 November 2025, mahasiswa Kuliah Pengabdian kepada Masyarakat (KPM) UIN Sultanah Nahrasiyah yang tergabung dalam Kelompok 28 turut berpartisipasi dalam kegiatan pembuatan tepung secara tradisional menggunakan jeungki di Gampong Cot Rheue, Kecamatan Kuta Makmur. yang telah digunakan secara turun-temurun dan masih dipertahankan oleh masyarakat setempat hingga sekrang.


Dalam kegiatan tersebut, para mahasiswa terlibat langsung membantu warga memproses bahan pangan hingga menjadi tepung dengan cara-cara tradisional. Mereka mengikuti seluruh tahapan, mulai dari persiapan bahan, penumbukan menggunakan jeungki, hingga proses penyaringan akhir. Kehadiran mahasiswa disambut hangat oleh warga yang merasa terbantu sekaligus bangga melihat generasi muda menunjukkan kepedulian terhadap tradisi lokal.


Ketua Kelompok 28 menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari upaya untuk mempererat hubungan mahasiswa dengan masyarakat sekaligus mempelajari kearifan lokal yang masih dijaga.
Kami ingin belajar langsung dari masyarakat tentang budaya dan kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun. Ini bukan hanya pengalaman, tetapi juga pelajaran berharga tentang kebersamaan dan gotong royong,” ujarnya.


Salah seorang warga, Ibu Mariyani (47), turut mengungkapkan rasa senangnya terhadap keterlibatan mahasiswa.
Kami sangat senang anak-anak KPM mau ikut serta. Sekarang banyak orang yang beralih ke mesin sehingga tradisi ini mulai jarang dilakukan. Dengan adanya mahasiswa, kami merasa ada harapan bahwa budaya seperti ini tetap dikenal dan tidak hilang,” katanya.


Selain ikut serta dalam proses penumbukan, warga dan mahasiswa juga berdiskusi mengenai langkah-langkah pelestarian tradisi ini. Salah satu upaya yang diusulkan adalah mendokumentasikan proses pembuatan tepung menggunakan jeungki serta mengenalkannya kepada generasi muda melalui kegiatan edukatif di desa.


Kegiatan yang dilakukan Mahasiswa KPM UIN Sultanah Nahrasiyah Kelompok 28 ini tidak hanya mempererat hubungan dengan masyarakat, tetapi juga menjadi kontribusi nyata dalam melestarikan warisan budaya Aceh yang memiliki nilai historis dan sosial penting. Diharapkan kegiatan serupa dapat menjadi inspirasi bagi kelompok KPM lainnya untuk turut menjaga tradisi lokal di daerah masing-masing.(Jf/An).

Lebih baru Lebih lama