.jpg)
Aceh Utara, News Citra Aceh – Pencegahan stunting kini tidak lagi hanya urusan tenaga kesehatan. Di Aceh Utara, Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) ikut turun tangan mendampingi keluarga yang berisiko, mulai dari ibu hamil hingga balita.
Kepala Dinas PMPPKB Aceh Utara, Fuad Mukhtar, menegaskan pencegahan harus dimulai sejak dini.
“Kita tidak menunggu anak stunting baru bergerak. Pendampingan dilakukan dari masa pranikah, kehamilan, hingga pemberian ASI eksklusif,” jelasnya.
Kampung KB bekerja sama dengan bidan, kader Posyandu, dan tenaga gizi. Mereka mendata keluarga rawan, memberi edukasi gizi, menyediakan makanan tambahan lokal, hingga memastikan ibu hamil dan balita rutin diperiksa.
Lebih dari itu, pendekatan yang dilakukan bersifat personal. Tim pendamping turun langsung ke rumah warga, berdialog, dan mendorong perubahan pola asuh serta kebiasaan makan sehat.
Program ini juga didukung sektor lain: PKK, Puskesmas, tokoh agama, hingga aparatur desa. Berbagai inisiatif lokal pun lahir, seperti dapur gizi, kebun keluarga, dan kelas ibu balita.
Hasilnya mulai terlihat. Kunjungan Posyandu meningkat, kasus stunting menurun, dan masyarakat makin sadar pentingnya 1.000 hari pertama kehidupan anak.
Dengan 852 Kampung KB yang tersebar di Aceh Utara, program ini menjadi pilar utama membangun generasi sehat.
“Melawan stunting adalah tanggung jawab bersama. Jika keluarga kuat, maka masa depan Aceh Utara juga lebih kuat,” tutup Fuad.(Adv).