TAPAKTUAN, News Citra Aceh
Salah seorang wartawan yang tergabung dalam wadah PWO Aceh Selatan,
meninggal dunia setelah hanyut terseret ombak dan terbawa arus laut di kawasan perairan Rindu Alam Cafe, Gampong (desa) Lhok Keutapang, Tapaktuan, Sabtu (27/5/2023) sekira pukul 18.00 WIB sore.
Ketua Dewan Penasihat PWO Aceh Selatan,May Fendry yang merupakan Sahabat kental korban , sangat terpukul karena mendengar kejadian tentang meninggal nya Imran Samad yang merupakan Sahabat kental nya itu,
"Menurut May Fendri, kalau korban itu tidak pernah memancing, entah kenapa pada hari naas ini tiba-tiba ia turun ke laut. Lalu terseret ombak dan terbawa arus hingga Imran Samad pergi untuk selama-lama menghadap Allah SWT," kata " May Fendri tak kuasa menahan kesedihan.
Masih dalam keterangan Mey Fendri, almarhum pergi memancing bersama anaknya di seputaran Tempat Kejadian Perkara (TKP). Tiba datang ombak, sontak saja tubuh korban terseret arus.
"Mengetahui peristiwa itu, saya bersama Tim SAR bereaksi untuk memberi pertolongan. Korban ditemukan dan langsung di larikan ke RSUD-YA Tapaktuan. Namun kehendak berkata lain, Allah lebih sayang kepada Imran Samad dan kembali menghadap sang Khalid," tutur May Fendri dengan linangan air mata.
Saat ini, lanjut Mey Fendri, jenazah almarhum Imran Samad sudah dipulangkan ke rumah duka di Gampong Lhok Keutapang, Tapaktuan.
Sejumlah wartawan di Aceh Selatan menyatakan belasungkawa dan duka mendalam atas tragedi yang mengakibatkan meninggal dunia sang jurnalis.
"Kami turut berduka cita atas meninggalnya sang sahabat (Imran Samad). Banyak karya jurnalis yang ditoreh semasa dia masih hidup untuk mempublikasi kemajuan daerah,
Kini buah pikiran dan goresan pena almarhum menjadi kenangan untuk terus dikenang. Semoga jasad korban diterima dengan baik di sisi Allah dan ditempatkan dalam Syurga serta diampuni segala dosanya, pungkas salah seorang wartawan lain. (Tini)